Program Studi Kartografi dan Penginderaan
Jauh (Prodi KPJ), seperti yang telah diuraikan di depan, merupakan
program studi yang pernah eksis sejak tahun 1979, sebagai Jurusan
Penginderaan Jauh, dan kemudian pada tahun 1987 hingga 1995 menjadi
program studi dengan nama Program Studi Geografi Teknik. Pendirian
Jurusan Penginderaan Jauh pada tahun 1979 adalah kelanjutan dari
kerjasama nasional antara Universitas Gadjah Mada dengan Badan
Koordinasi Survey dan Pemetaan Nasional (Bakosurtanal) mengenai
pendirian Puspics (Pusat Pendidikan Interpretasi Citra Penginderaan Jauh
dan Survei Terpadu) di tahun 1976. Tugas utama Bakosurtanal adalah
inventarisasi dan evaluasi data sumberdaya alam nasional menggunakan
teknologi penginderaan jauh. Mulai tahun 1996, Program Studi KPJ
bersama-sama dengan tiga Program Studi lain di lingkungan Fakultas
Geografi, yaitu Geografi Fisik, Geografi Manusia, dan Perencanaan
Pengembangan Wilayah dilebur menjadi satu program studi bernama Program
Studi Geografi atas permintaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.
Dari tahun 1996 hingga 2002, Kartografi dan Penginderaan Jauh menjadi
salah satu minat di bawah Program Studi Geografi, dengan nomer SK
221/DIKTI/Kep/96. Pada tahun 1998, Program Studi Geografi yang antara
lain membawahi Minat KPJ memperoleh akreditasi “A” dari Badan Akreditasi
Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) melalui SK No.
00762/Ak-I/UGMBO/VIII/1998. Pada tahun 2002, melalui surat keputusan
Rektor UGM Nomer 31/P/SK/HKTI/2002, Minat Kartografi dan Penginderaan
Jauh kembali memisahkan diri menjadi Program Studi tersendiri dengan
nama Program Studi Kartografi dan Penginderaan Jauh.
Pada tahun 2006 telah dikeluarkan SK
Mendiknas No.1/2006 yang memberi kewenangan Universitas Gadjah Mada
untuk menata (membuka dan menutup program studi). Menanggapi surat
keputusan tersebut, pada tahun 2007, Fakultas Geografi melakukan
re-organisasi internal, dan keberadaan program-program studi ditata
kembali, di mana Program Studi Kartografi dan Penginderaan Jauh
bersama-sama dengan Program Studi Pembangunan Wilayah bernaung di bawah
jurusan baru bernama Jurusan Sains Informasi Geografi dan Pengembangan
Wilayah; sementara jurusan yang lain adalah Jurusan Geografi Lingkungan
yang membawahi Program Studi baru bernama Program Studi Geografi dan
Ilmu Lingkungan, hasil gabungan Program-program Studi Geografi, Geografi
Fisik, dan Geografi Manusia. Hal ini menunjukkan bahwa eksistensi
Program Studi Kartografi dan Penginderaan jauh secara internal di
Universitas Gadjah Mada dipandang layak untuk dipertahankan dan
dikembangkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar